Baju Muslim Dayak | Suku Dayak Borneo

Baju Muslim DayakModel memperagakan koleksi busana Itang Yunasz dalam menyambut bulan Ramadhan di Pasar Tanah Abang, Jakarta.

Jakarta -Meski sudah memiliki empat label busana; Itang Yunasz, Tatum, Preview, dan Marrakech; perancang senior Itang Yunasz masih terus berkarya dan memberikan kontribusi pada dunia fashion Indonesia. 
Tahun ini dia meluncurkan ulang tahun pertama label busana kelima miliknya, Kamilaa. Kamilaa merupakan lini busana sekunder (second line) yang ditujukan untuk perempuan aktif yang ingin tampil modis, nyaman, dan santun, seperti busana muslim.

Baju Muslim

Sejak tahun 2000, Itang memang lebih banyak mendesain busana muslim. Sejak saat itu namanya dikenal sebagai salah satu desainer busana muslim yang up to date. Busana tertutup dan santun kini menjadi ciri khasnya.

"Busana yang ada di Kamilaa tidak terbatas hanya pada busana muslim saja. Baju-baju ini bisa digunakan oleh perempuan muslim yang berhijab," ungkap Itang pada Selasa siang, 28 Mei 2013 di sela-sela acara peragaan busana berjudul `Spice Trail: Festive to Ramadan`, untuk menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 2013. 

Itang menjelaskan koleksi Kamilaa memang sengaja menghadirkan kesan tertutup dan santun yang dihadirkan terlihat dari potongan gaun yang panjang sampai mata kaki dan di bawah lutut. 

Koleksi busana ini memang mengadaptasi gaya bohemian dan cutting baju yang longgar. Beberapa menggunakan aksen gembung di bagian tangan. Busana kaftan, tunik, celana harem, dan legging, menjadi item yang banyak ditemukan pada koleksinya. Baju-baju tersebut umumnya memakai bahan jersey, katun, katun polyester, dan sifon.

Tahun lalu label ini berjaya dengan motif cetak tenun Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat. Kali ini Itang menghadirkan motif dari suku Dayak di Tanah Borneo. "Motif Tribal dari pedalaman Kalimantan meski terlihat sangat sederhana namun sesungguhnya kaya unsur geometris yang tiada habis untuk dikembangkan," ujar dia. 

Selain motif geometris Dayak yang diaplikasika dengan teknik cetak di atas beragam bahan, Itang juga menerapkan motif Manggarai dari Nusa Tenggara. Tampaknya Itang juga menyajikan ragam busana ini yang dihadirkan dalam satu warna utuh dan polos, permainan gradasi warna, sampai permainan motif garis yang berbeda warna. Beberapa koleksinya tampil dengan aksen payet maupun mote, meskipun tidak terlalu ramai. 

Menurutnya, koleksi ini sangat universal, dalam arti bisa digunakan langsung, dipadupadankan, maupun dikreasikan dengan busana tertutup untuk perempuan yang berkerudung. Atau bisa juga dikenakan secara tunggal dan dipadupadankan dengan celana pantalon atau celana panjang berpipa lurus, celana capri hingga legging. Lalu rok lurus dan melebar. Banyak juga yan non muslim mengenakan koleksi ini.

Dia mengatakan koleksi Kamilaa ditawarkan dengan harga yang cukup terjangkau, berkisar Rp 179.000 sampai Rp 500.000 untuk setiap potong.

Demikianlah informasi mengenai harga dan model baju muslim dayak mudah-mudahn bermanfaat. terimakasih